Jangan sampai kamu melakukan kesalahan ketika membeli tas carrier, gak mau nyesel kan?
Tas carrier
merupakan senjata utama yang harus dimiliki oleh setiap penggiat alam bebas
khususnya pendaki gunung.
Dimana tas ini memiliki fungsi sebagai sumber kehidupan kita
selama berada di alam bebas.
Pada awalnya tas ini memiliki frame atau rangka
yang terbuat dari kayu namun seiring dengan berjalannya waktu tas ini memiliki perkembangan yang pesat.
Memilih tas
carrier tidak bisa sembarangan salah sedikit saja dalam pemilihan akan membuat
tas tersebut menjadi tidak nyaman sama sekali. Berikut 6 tips memilih tas
carrier.
Tips memilih Tas Carrier untuk Pemula

1. Ukuran Torso
Apa itu
torso? Torso diambil dari bahasa inggris yang memiliki arti batang tubuh, yang
dimaksud adalah batang tubuh si pengguna atau punggung kamu.
Nah, pemilihan ukuran torso ini merupakan bagian yang sangat vital sebelum kamu membeli tas carrier Samakan ukuran torso tas
carrier pilihan anda dengan torso tubuh teman-teman.
Kalau ukuran torso kamu dan si carrier sama maka rasa
nyaman akan anda dapatkan.
Kebanyakan
pemula tidak memperhatikan topik yang satu ini mereka asal-asalan dalam memilih
tas carrier alhasil tas carrier yang di beli tidak sesuai dengan apa yang
diharapkan.
Baru beberapa kali digunakan untuk naik gunung sekali rasanya udah gak betah dan pengin langsung dijual lagi aja, kan sayang uangnya kalau seperti itu.
Langkah paling simpel untuk
menentukan apakah ukuran torso sudah sesuai atau belum dengan cara memakainya, lalu
setting tas carrier tersebut apakah teman-teman merasa nyaman atau malah sebaliknya.
Tapi,
dibeberapa tas carrier memiliki fitur adjustable
torso atau yang bisa disesuaikan
dengan ukuran torso si penggunanya.
Namun tas
yang memiliki fitur ini biasanya dibanderol dengan harga yang cukup mahal.
Misalnya saja tas dari cozmeed ini Tas Aconcagua 75L+5L.
2. Teknologi Backsystem
Jika torso
mengenai ukuran batang tubuh penggunanya, kali ini kita bakal bahas tentang backsystem yang merupakan sebuah teknologi yang berada di tas carrier.
Fungsi backsystem adalah menghindari efek panas/keringat selama kita berjalan dan memberikan kenyaman, singkatnya begitu.
Ada banyak
sekali macam dan jenis dari backsystem ini, yang paling populer adalah AG (anti gravity) yanng diusung Osprey.
Fitur ini menjadi salah satu backsystem yang paling efisien.
Pesaing dari brand Osprey yaitu Deuter, membagi backsystem ini kedalam beberapa kategori sesuai dengan jenis tasnya.
- Hiking back system
- Trekking back system
- Alpine back system
- Lightweight back system
- Bike back system
- Daypack back system
- Protection back system
- School back system
- Slimline back system
3. Kapasitas
Tas carrier
itu mempunyai beragam pilihan kapasitas, mulai 45 liter sampai 100 liter. Teman-teman bisa menyesuaikan dengan kebutuhan yang perlukan.
Bagi saya pribadi tas carrier berkapasitas 60 Liter sudah cukup untuk menemani satu kali pendakian.
Namun, di
beberapa website menyarankan untuk pemilihan kapasitas ini berdasarkan lamanya pendakian yang teman-teman lakukan beserta barang bawaannya.
Beriktu Datanya :
Panjang perjalanan | Kapasitas Pack (liter) |
Weekend (1-3 malam) | 25-40 |
Multiday (3-5 malam) | 45-55 |
Longday (5 + malam) | 65 + |
4. Menentukan Kualitas Tas
"Barang yang
berkualitas tergantung dari bahan yang berkualitas pula"
Kurang lebih seperti itulah moto saya. Kualitas tidak hanya berpatok dari bahan aja, Tapi, kebanyakan produk yang terbuat dari bahan bagus, memiliki kualitas tinggi.
Setuju?
Sama seperti memilih tas carrier, kamu harus memperhatikan bahan dari tas carrier tersebut. Karena penentuan bahan ini juga akan berpengaruh kepada fungsinya.
Umumnya tas carrier yang dibuat dari bahan cordura memiliki daya tahan yang lebih, bahan cordura ini dirancang untuk tahan terhadap abrasi, serta goresan kecil.
Setelah bahan, kamu juga harus melihat detail finishing dari tas carrier. Pada bagian ini kamu harus melakukan pengecekan secara teliti, meskipun tas tersebut lahir dari merk ternama.
Karena bisa jadi ada beberapa produk kurang memenuhi standar, namun masih lolos dari fase quality control dari produsen.
Yang terpenting kamu bisa memperhatikan pada bagian jahitan. Apakah rapi atau tidak. Penilaiannya bisa dari alur jahitan, dan benang yang keluar.
Karena jika suatu produk dikerjakan secara serius, maka akan menghasilkan produk yang berkualitas.
5. Budget
Hal penting lainnya yang patut dipertimbangkan juga adalah budget atau dana. Karena tas carrier umumnya dibanderol dengan
harga yang lumayan tinggi. Apalagi tas carrier keluaran brand ternama.
Masalah dana
ini yang sering dikeluhkan oleh para pelajar yang gemar berkegiatan di alam bebas,
sumber pendapatan mereka hanya dari uang jajan. Kecuali kalau dia berasal dari keluarga yang berada, itu beda cerita.
Tas carrier
yang murah namun masih memiliki kualitas yang cukup baik, dibanderol dengan kisaran harga Rp
500.000-an. Sebetulnya ada sih yang harganya Rp 300.000-an. Akan tetapi berdasarkan
pengalaman saya, baru beberapa kali diajak mendaki udah putus bagian gendongnya.
Lebih baik teman-teman menabung agar bisa membeli carrier dengan kualitas yang bagus, yang dibanderol dengan harga yang bagus pula, alias mahal.
6. Merk
Bagi kita
para pemula pasti melihat tas dari merknya, namun saya kurang setuju, inilah
mengapa "MERK" saya bahas paling akhir supaya teman-teman mampu mencari tas carrier
dengan spesifikasi di atas.
Kalau menurut saya tass carrier dengan merk Consina, Eiger, A rei masih bisa masuk ke list kamu untuk dibeli yang notabene masih berstatus pelajar. Harga dari barang yang
mereka jual masih masuk akal, dan kualitas dari barangnya-pun terbilang bagus
Jika sudah
bekerja atau memiliki uang yang lebih kamu bisa membeli tas carrier merk
Osprey, Deuter, Jack Wolfskin. Mereka membanderol tas carrier ciptaannya dengan harga diatas 2-jutaan.
Tapi, sepadan dengan kualitas dan banyaknya fitur yang kita dapatkan.
Mau Beli Tas yang Kayak Gimana, Nih?
Memilih tas carrier bukan hanya sekadar memilih tas yang bagus, tetapi juga investasi untuk kenyamanan dalam pendakian atau perjalanan kamu nantinya.
Dengan memperhatikan tips-tips di atas, semoga kamu udah gak bingung lagi ya. Kalau kamu punya pendapat tips lainnya, boleh banget sharing di kolom komentar ya!
Udah dulu ceritanya yaa … Masih banyak cerita lainnya dari Insanus Mlaku yang gak kalah seru dan menarik. Yuk eksplore bareng.
See you!
0 Komentar
Bagaimana petualangannya?