
Kegiatan travelling pasti memiliki sebuah
ikatan yang kuat akan dunia fotografi, tak jarang para traveller pasti memiliki
senjata ampuh yang akan ia keluarkan dan gunakan untuk mengabadikan momen-momen
indah selama perjalanan. Baik itu kamera dengan berbagai macam tipe, atau yang mencintai minimalis pasti memilih menggunakan kamera Handphone saja (seperti saya).
Sebetulnya memang belum memiliki dana yang cukup, mungkin.. --sedikit pembelaan
saja dari saya.
Ketika saya sedang terlelap pasca menempuh
perjalanan kurang lebih 3,5 jam, dari Pamulang menuju Bandung. atang sepasang
lelaki yang saya kenal cukup baik, Ahsan dan Fajar. Mereka berdua merupakan
manusia yang memiliki ketertarikan lebih terhadap seni. Puisi, narasi,
menggambar, dan fotografi merupakan sedikit dari banyaknya yang mereka gemari.
Bermandikan keringat dan kenangan saya berusaha
mengumpulkan tenaga untuk bangkit dan menyapanya, karena memang betul-betul
kelelahan, terlebih lagi saya hanya berangkat berdua bersama black panther (motor kesayangan). Mereka
berdua menerangkan bahwsanya akan pergi untuk berburu foto ditemani dua model
karbitan yang tak lain dan tak bukan sahabat mereka sendiri, Ivalda dan Alivia.
Mereka berencana untuk berburu foto atau hunting,
di sepanjang jalan ABC kota Bandung. Ahsan menerangkan dengan semangat bahwa
lokasi hunting foto kali ini memiliki nuansa yang retro abis. Jika teman-teman
mencari melalui platform instagram dengan tagar #jalanabcbandung akan ada ratusan foto epic hasil jepretan
fotografer tanpa nama.
Rasa penasaran saya kian menggebu, terlebih
lagi dahulu saya adalah seorang yang sangat enggan untuk ikut hunting foto,
karena stigma akan hunting jaman SMK dulu cukup alay. Seiring berjalannya
waktu, seolah pikiran saya terbuka dan tak terlalu mempedulikan omongan netizen
yang budiman --yang terpenting adalah bagaimana kita merasa bahagia atau
membahagiakan orang lain, agar hidup ini lebih bermanfaat.
Sebelum kami berangkat hunting,
sedikit banyaknya kami bertukar cerita tentang dunia percintaan kami
masing-masing. Ahsan yang sukar move on, fajar yang terkekang dan saya yang pernah merasakan sakit hati yang teramat. Hingga pada akhirnya obrolan itu
mengeluarkan sebuah gagasan untuk tagline dari bisnis yang akan mereka jalankan
itu.
“Foto terbaik, untuk mereka yang sakit”
Akhir diskusi yang membagongkan,
menghasilkan tagline ciamik bagi bisnis yang akan mereka jalankan. Yap,
mereka berencana mendirikan bisnis amatiran fotografi. Ide itu muncul tatkala Ahsan
mendapatkan kepercayaan untuk menjadi fotografer bagi prewedding salah
satu pasangan yang berbahagia. Sebelum ide itu direalisasikan, perlu adanya portofolio
yang menjanjikan.
Hunting foto
kali ini memiliki tujuan untuk menciptakan portofolio yang menjanjikan tadi, agar lebih menarik customer dari berbagai penjuru kota Bandung.
Perjalanan menunju lokasi hunting tak
jauh, jika ditempuh menggunakan sepeda motor hanya memerlukan waktu 15 menitan dari
sekertariatan IMM yang berada di jalan karapitan, tepatnya depan Universitas
Lalangbuana. Ketika kami sampai di lokasi, ternyata cukup banyak fotografer
tanpa nama yang sedang berburu foto apik untuk unggahan sosial media.
Banyak sekali tempat indah untuk dijadikan spot
pengambilan foto. Awalnya, saya berasumsi foto terbaik itu yang tidak blurr
alias super fokus. Ketika saya mengamati Ahsan mencari angle, mengarahkan
model, dan men-setting kameranya. Seketika asumsi saya terbantahkan.
“sekompleks inikah proses dibalik foto indah yang kita temui di sosial media ?”
Salut betul saya kepada siapapun yang
mencintai seni, banyak sekali pembelajaran yang bisa diambil. Contohnya ketika hunting
foto kali ini. Kita bisa belajar bersabar, tenang, serta fokus. Belajar sabar
dalam mencari lokasi yang tepat untuk tema yang akan kita gunakan dalam hunting
foto.
Belajar tenang, ketika kondisi alam sekitar
yang tak mendukung, mengambil langkah cepat dan tepat. Langkah tersebut bisa
diambil ketika kita memiliki ketenangan yang cukup. Serta belajar untuk fokus,
dimana dalam pengambilan foto kita juga harus memperhatikan momentum. Agar apa
saja yang sudah kita rencanakan bisa terealisasikan sebagaimana mestinya.
Teruntuk teman-teman, tekuni dan perdalam apapun yang kalian gemari. Disetiap proses yang kalian jalani dalam mendukung kegemaran. Pasti, terselip pembelajaran yang berharga dan berguna bagi kehidupan, tergantung bagaimana cara kita memaknainya. Never be afraid to try!
0 Komentar
Bagaimana petualangannya?