Proses panen kopi dari Tanaman kopi
Photo by Delightin Dee on Unsplash

Sering minum kopi tapi gak tau apa jenisnya? Coba baca artikel ini dulu deh..

Menikmati secangkir kopi di pagi hari akan membuat kamu lebih siap beraktivitas.

Kopi yang diseduh menggunakan berbagai metode manual brew, menghadirkan berbagai macam rasa. Tergantung asal kopinya.

Kamu tim kopi seduh atau gunting?

For your information, kalau udah ada perubahan budaya minum kopi. Dari kopi sachetan, ke kopi seduh.

Diantara banyaknya biji kopi yang beredar dipasaran. Tahukah kamu jenis-jenis kopi tersebut?

Sekilas tentang tanaman kopi

Buah kopi yang siap panen

Secangkir kopi yang kamu nikmati lahir dari tanaman kopi, tanaman ini digolongkan ke dalam genus Coffea keluarga Rubiaceae

Genus Coffea ini memiliki lebih dari 100 spesies, namun hanya beberapa spesies yang beredar di pasaran. 

Apa sajakah itu?

Ada empat spesies yang paling umum untuk dibudidayakan, dua diantaranya menempati hati paling dalam para pecinta kopi.

Coffea Arabica, Coffea Canephora, Coffea Liberika, dan Coffea Excelsa

Keempat spesies inilah yang menghuni pasar kopi nusantara, bahkan dunia. 

Arabica dan Canephora atau robusta, merupakan jenis kopi yang sering ditemui.

Sehingga kedua jenis kopi ini, sering jadi pertanyaan kepada siapa saja yang sedang menikmati secangkir kopi. 

Kopinya arabika atau robusta mas?

Pada umumnya, tanaman kopi ini hanya dimanfaatkan bijinya untuk diekstrak dan melalui serangkaian proses sampai akhirnya bisa diminum

Biji kopi terbaik yang sudah lolos serangkaian proses itulah yang akan diseduh. Setelahnya, kamu akan menikmati rasa kopi yang bervariatif.

Selain dimanfaatkan bijinya, ternyata kulit ari dari buah kopi juga bisa dimanfaatkan, maka lahirlah Cascara.

Cascara lahir dari keresahan petani yang bingung dengan bagian kopi yang tidak dimanfaatkan, yaitu: kulit ari kopi. 

Penemuan ini sebetulnya bukan hal baru, karena masyarakat Ethiopia mengenalnya dengan nama "Qishr".

Selain informasi diatas, kamu juga harus tau ke empat jenia kopi yang dikomersilkan. Berikut ulasannya!

1. Coffea Arabica

ilustrasi tanaman kopi arabika

Pohon kopi arabika berbentuk perdu. Jika tidak dipangkas, tinggi tanaman kopi arabika bisa menccapai 6 meter. 

Tanaman ini bisa hidup berdampingan dengan tanaman lainnya, misalnya: tanaman buah. 

Sistem per-akaran dari tanaman kopi arabika adalah perakaran dalam. Daunnya cenderung berukuran kecil bila dibandingkan dengan tanaman kopi jenis lainnya.

Panjang daun kopi arabika berkisar 10-15 cm dengan lebar 4-6 cm. Tanaman kopi arabika bisa dipanen ketika berumur 7-9 bulan, terhitung dari tumbuhnya bunga. 

Ketika buah sudah matang, maka akan berwarna merah dan mudah rontok. Agar memperoleh hasil yang maksimal, sebaiknya tanaman kopi arabika dibudidayakan di atas ketinggian 1000 mdpl, idealnya 1200-1950 mdpl. 

Suhu harian yang dibutuhkan oleh arabika adalah 15-24oC dengan curah hujan 1.200-2.200 mm/tahun. 

Tanaman kopi arabika rentan terhadap serangan karat daun, sehingga menyebabkan kerusakan hingga kematian tanaman kopi.

2. Coffea Robusta

Coffea Canephora atau yang lebih populer disebut Robusta adalah tanaman yang bila tidak dipangkas akan tumbuh hingga 12 meter. 

Tanaman kopi robusta memiliki sistem perakaran yang dangkal, sehingga tanah subur sangat diperlukan agar perkembangan tanaman kopi robusta optimal.

Daun kopi robusta terbilang cukup besar, karena memiliki panjang 20-35 cm dengan lebar 8-15 cm. 

Tanaman ini bisa dipanen ketika berusia 9-11 bulan terhitung dari tumbuhnya bunga. Buah yang dihasilkan memiliki ukuran yang lebih kecil bila dibandingkan dengan tanaman kopi arabika.

Perbedaan antara tanaman arabika dan robusta bisa dilihat ketika buahnya sudah matang. Buah di tanaman arabika akan mudah jatuh/rontok, sedangkan ditanaman robusta justru kebalikannya. 

Buah kopi robusta akan tetap kokoh walaupun diterjang berbagai macam guncangan.

Tanaman kopi robusta sangat cocok untuk dataran rendah, karena mampu tumbuh dengan baik pada ketinggian 250-1500 mdpl. 

Suhu harian yang dibutuhkan untuk tanaman kopi robusta sekitar 18-36oC dengan curah hujan 2.200-3000 mm/tahun. 

3. Coffea Liberika

Pohon kopi liberika memiliki ukuran yang cukup besar, bila tidak dipangkas ia mampu tumbuh hingga 18 meter.

Ukuran buah liberika adalah yang terbesar diantara jenis kopi lainnya, karena memiliki diameter 18-30 mm.

Tanaman kopi liberika ini bisa tumbuh dengan baik pada ketinggian di bawah 700 mdpl.

Bahkan, tanaman kopi liberika mampu tumbuh di lingkungan yang memiliki keasaman tanah yang tinggi. 

Tanaman kopi liberika adalah sebuah solusi dari rentannya kopi arabika akibat serangan penyakit karat daun. 

4. Coffea Excelsa

ilustrasi tanaman kopi excelsa

Pada tahun 1905, seorang botanis asal Perancis yang notabene ahli taksonomi menemukan tanaman kopi excelsa di sekitaran aliran sungai Chari.

Ukuran daunnya lebar dan luas. Memiliki warna hijau tua pada bagian depan dan berwarna hijau terang pada bagian belakang.

Selain itu, bunga putih besar juga menjadi ciri dari tanaman kopi excelsa.

Tanaman kopi excelsa cocok dibudiyakan pada ketinggan 0-750 mdpl, dengan curah hujan sedang.

Karena jika tanaman kopi excelsa dibudidayakan pada area yang memiliki curah hujan tinggi, maka tanaman ini akan fokus mengembangkan batang ketimbang buahnya. 

Tanaman kopi excelsa memiliki ketahanan yang sama dengan liberika.

perbandingan hasil dari tanaman kopi
Source: blackfathercoffee

Ada yang baru pernah dengan kopi berjenis Liberika dan Excelsa?

Memang terdengar asing ditelinga. Namun, kedua jenis kopi tersebut sempat digemari oleh pasar.

Kalau sekarang kayaknya agak susah buat nyari kopi Liberika dan Excelsa. 

Mungkin...

Kalah saing sama Arabika dan Robusta. Kalau kamu punya kopi Liberika dan Excelsa, boleh kali kirim-kirim, hehehe.

See you!