Kisahku Memulai Karier jadi Content Writer

Gila ya.. perkembangan teknologi sekarang, apalagi pasca pandemic Covid-19. Evolusinya makin jor-joran. Kalau kita gak ikut berkembang. Kamu, aku, dan yang lainnya juga bakalan tergilas oleh teknologi.

Coba bayangkan, profesi yang kamu impi-impikan dari dulu digantikan oleh Artificial Intellegence. Masa sih kita mau dikalahin sama teknologi yang kita buat sendiri. Tentu tidak kan?

Mungkin aja, aku adalah orang yang beruntung dari sekian banyaknya orang di dunia. Gimana enggak, aku dulu sekolah di SMK ambil jurusan Teknik Komputer Jaringan (TKJ).

Jadi aku udah gak heran lagi, kalau teknologi bisa sepesat sekarang. Tapi aku juga gak mau, kalau kamu gak melakukan persiapan apapun. Itulah salah satu alasanku kenapa pada akhirnya aku mulai menulis.

Perjalanan menggapai mimpi menjadi penulis

Aku mulai kenal dunia blogging sejak tahun 2016-an. Awalnya ada seorang teman yang cerita, kalau dari blog bisa menghasilkan uang. 

Bagi anak sekolah dulu, hal itu tentunya sangat menggiurkan bukan? Aku bisa dapet uang jajan tambahan, cuman dari ngurus blog, a.k.a nulis!

Melansir dari millennialmoney, seorang blogger yang sukses itu bisa menghasilkan uang $200.000 per tahun dengan jam kerja 10 - 30 jam per minggu.

Tapi… perjalananku gak semudah apa yang diceritakan temanku. Aku sangat berambisi untuk bisa menghasilkan uang dari blog. Jadi, orientasiku cuma uang aja.

Bukan fokus sama pengembangan kualitas tulisan, kredibilitas blog, dan orisinalitasannya.

Jadi, dulu tuh aku sering banget nyomot artikel orang, dan dirubah kata-katanya. Namun itu sangat melelahkan dan membosankan.

Seingat aku sih, aku pernah nyoba gonta-ganti niche blog. Mulai dari, teknologi, music, dan bola. Tapi semuanya gagal! 

Aku menyerah dipertengahan jalan.

Singkat cerita, aku lulus dari SMK dan lanjut kuliah di Jakarta. Selama masa adaptasi, aku sempat kebingungan. 

Mau ngapain buat mengisi waktu luang. Entah dari mana datangnya, tiba-tiba aku pengen nulis lagi, ngurus blog lagi.

Tapi aku sadar, ketika aku hanya berorientasi sama uang. Maka aku akan cepat menyerah karena tidak mendapatkan uang yang aku inginkan.

Aku sempat terlibat cekcok, antara diriku dan diriku pada dimensi lain. Akhirnya, kuputuskan untuk mulai menulis lagi.

Tapi dengan topik yang aku cintai, yang bikin aku semangat dalam berbagi ilmu lewat blogku nantinya.

Kemudian, lahirlah blog ini. Blog yang berisikan 3 topik yang paling aku cintai. Kopi, jalan-jalan, dan juga mendaki.

Membangun ulang blog

Selanjutnya, aku mulai belajar lagi gimana caranya ngurus blog. Mulai dari bikin tampilannya, SEO, gaya penulisannya, dan juga segmentasi kontennya.

Aku belajar lagi dari nol.

Aku hapus dan kesampingkan dulu semua ambisiku tentang uang. Aku ganti mindsetku menjadi berbagi.

Ternyata berhasil.

Aku mulai ketagihan menulis, aku mulai belajar banyak hal, dan yang paling penting aku mulai mengembangkan skill menulisku.

Semua proses itu, aku lewatin Bersama laptop kecilku. Kamu mau tau gak? Kalau aku sedikit ketagihan setiap kali menekan keyboard yang ada di laptop kecilku itu.

Aku rasa, itu jadi salah satu faktor aku bisa betah nulis. Jujur aja, dulu aku agak males nulis karena keyboard laptopnya gak enak. Gak ada sensasi nagihnya gitu..

Laptop kecilku itu dari brand Lenovo Indonesia.

Bukannya mau perez, tapi emang se-enak itu ngetik pake keyboard laptop Lenovo

Semasa aku SMK dulu, aku sering banget nyobain laptop temen-temen. Berbagai brand aku udah pernah coba. Tapi pendapatku, laptop Lenovo-lah yang keyboardnya paling enak dan bikin betah kalau buat nulis.

Jadi, aku agak flashback. Mungkin aja, kegagalanku dulu buat jadi blogger, bukan cuman persoalan mindset, tapi juga perihal laptop.

Asal kamu tau aja, buat nulis itu kadang-kadang malesnya bukan main. Apalagi kalau ‘temen kerja’ kita bikin gak nyaman. Setuju gak?

Jadi ya, udah badmood duluan sebelum mulai kerja.

Tapi semua itu gak aku rasain waktu punya temen kerja yang bikin nyaman. Aku mulai memperoleh kesuksesan dalam dunia blogging.

Setelah 4 bulanan aku ngurus blog ini, aku dapet notif email kalau diterima sama google adsense. Siapa yang gak seneng? Itu kan artinya aku mulai bisa dapet penghasilan dari karyaku.

Dari notebook Lenovo ke ThinkPad x280

Namanya mantan anak TKJ, ditambah lagi generasi Z, aku jadi kadang agak suka ngiler kalau ngelitain laptop-laptop keren masa kini.

Dengan budget minim, aku pengin punya laptop yang super powerfull. Apalagi era digital sekarang udah makin pesat. Industrinya berubah, blogging udah gak sepopuler dulu.

People-people sekarang lebih demen nongkrong di platform yang punya visualiasi cakep, audionya jernih. Karena hal itu dan lainnya, aku mutusin buat ganti ke laptop Lenovo Thinkpad X280.

Sekedar informasi, series thinkpad adalah produk dari Lenovo yang diperuntukan untuk keperluan bisnis tingkat tinggi. Series laptop ini emang didesain untuk keperluan dengan tingkat mobilitas yang tinggi.

Oleh karena itu, faktor kenyamanan, keamanan, kebergunaan menjadi fokus penting yang dioptimalkan dalam series Thinkpad.

Kalau ada rejeki, aku pengen upgrage laptop ke Lenovo YogaBook 9i

Bukan aku, kalau gak selalu pengen update, dan ngerasain inovasi-inovasi terbaru di dunia teknologi. Sekarang, aku lagi kepengin banget ganti ke Lenovo YogaBook 9i.

Aku sadar, ide itu bisa muncul dimana aja, dan kapan aja. Ketika ide itu datang, aku harus segera mungkin mencatatnya, atau bahkan langsung membuat menjadi sebuah tulisan yang bermanfaat.

Jadi, aku butuh laptop yang bisa ngerti keinginanku itu. Untuk sekarang, menurutku yang paling cocok adalah Lenovo YogaBook 9i. 

Emang banyak produk Lenovo lainnya yang bisa mengakomodir kebutuhanku. Tapi aku punya beberapa alasan yang kuat kenapa aku pengen ganti ke YogaBook 9i. 

Bersama YogaBook 9i aku bisa melepaskan semua kemungkinanku tanpa batas. Istilah kerennya Unleash Limitless Possibilities. Limitless Possibilities

Pertama, desainnya futuristik banget.

Agak kuno kalau kita masih mikir bentuk laptop yang gitu-gitu aja. YogaBook 9i, punya desain yang futuristik banget. Coba bayangin, kamu punya laptop yang bagian keyboardnya juga layar touchscreen.

Keren banget pastikan?

Tapi tenang, kamu juga dapet keyboardnya kok, cuman modelnya kepisah gitu. Buat masanginnya juga udah pake magnet, jadi jauh lebih simple dan hemat tenaga.

Kedua, spesifikasinya luar biasa

Udah gak heran sama inovasi Lenovo. Piranti keras yang dipake udah luar biasa hebat. Semua pekerjaan di era sekarang bakal kerasa enak dan menyenangkan untuk dikerjakan.

Jadi, gak ada lagi tuh drama-drama lagi dikejar deadline terus laptop tiba-tiba nge-freeze.

Ketiga, keyboardnya itu lohh

Setiap aku ganti laptop, aku pasti pertimbangin banget kenyamanan selama mengetik. Karena itu yang ngedukung aku untuk lebih produktif lagi.

Meskipun memiliki keyboard yang easy plug and release kenyamanan mengetik juga tetap dipertahankan. Juju raja, itu alasan utama kenapa aku jatuh cinta sama Lenovo. Kalau kamu gimana?

Nah, kalau kamu pengen tau info lengkapnya, kamu bisa kunjungin website resmi Lenovo.

Begitulah ceritaku menjadi seorang penulis, kalau ceritamu kayak gimana?