
Yakin berani anggap remeh persiapan sebelum mendaki gunung?
Mendaki gunung itu gak segampang pergi ke mall. Kamu pikir, mendaki gunung itu cuman perlu ganti baju aja sama bawa duit yang banyak, terus berangkat.
Gak..gak..gak segampang itu.
Ketika mendaki gunung, kamu perlu mempersiapkan segala sesuatunya dengan matang. Bagi saya, yang terpenting dalam sebuah pendakian bukan sekedar menikmati pemandangannya yang indah aja.
Tapi, bagaimana caranya berteman dengan alam. Sebab, pesan dari ayah saya adalah jangan pernah berani melawan alam. Cobalah untuk bersahabat.
Pernah dalam satu kesempatan, saya pergi mendaki gunung tanpa adanya persiapan yang matang. Alhasi, pendakian saya tersebut kurang menyenangkan dan malah mengundang bahaya.
Pendakian saya itu menjadi pemicu untuk mengingatkan kamu untuk lebih aware dalam persiapan pendakian. Mulai dari persiapan fisik, perencanaan yang matang, dan tindakan pencegahan yang dibutuhkan.
Sebelum Menderita, Lebih Baik Persiapkan Semua dengan Baik!

Masih ingat cerita pendakian saya ke gunung Gede? kalau lupa kamu bisa langsung baca ceritanya.
Dalam pendakian saya ke gunung Gede waktu itu, bisa saya katakan pendakian yang kurang dengan persiapan. Segala sesuatunya direncanakan secara mendadak dan seolah menyepelekan.
Mulai dari kompor yang sulit menyala, tenda yang rusak, menjadi fakotr suramnya pendakian tersebut. Syukur alhamdulillah saya dan rombongan masih diberi kesempatan untuk pulang lagi.
Berangkat dari pengalaman tersebut, saya berpikir untuk membagikan beberapa persiapan yang harus dilakukan sebelum mendaki.
Persiapan tersebut meliputi: persiapan fisik, informasi gunung, budget, dan mental tentunya. Persiapan ini bisa kamu terapkan sebelum pendakian agar cerita pendakianmu gak sama kayak yang saya alami waktu itu. Begini penjelasannya!
1. Latihan fisik sebelum pendakian

Kegiatan
mendaki gunung memerlukan tenaga extra dan fisik yang kuat, agar pendakian
tersebut berjalan lancar atau sesuai dengan apa yang direncanakan
Sudah
banyak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, penyebab utamanya adalah kondisi fisik tubuh yang kurang.
Latihan fisik ini bisa dilakukan berbagai macam cara, seperti
jogging, naik turun tangga, dan lainnya.
Biasanya saya melatih pernafasan sebelum mendaki. Caranya juga cukup mudah, kamu pasti bisa mengitkutinya.
Caranya adalah 5 detik ambil
nafas, 5 detik tahan nafas, 5 detik buang nafas. Nah, jika kamu sudah bisa
mengatur nafas dengan tempo 5 detik tersebut, coba naikan menjadi 10 detik
begitu seterusnya.
Selanjutnya
adalah latihan kaki, biasanya saya hanya jinjit-turun-jinjit-turun.
Lakukan
latihan kaki tersebut selama 3-5 menit, tanpa istirahat. Kalau kamu melakukannya dengan
benar maka akan terasa sedikit sakit di bagian betis.
Latihan
tersebut berfungsi untuk melatih betis. Tujuannya adalah untuk menghindari keram pada betis yang
kerap terjadi ketika mendaki gunung.
Latihan yang
kedua adalah naik turun tangga, latihan ini berfungsi untuk melatih seluruh
bagian kaki kamu agar lebih kuat.
Ingatlah! Selain pernafasan yang kuat, kaki kamu juga perlu kuat. Sebab mendaki gunung mengandalkan kekuatan kaki.
2. Menjaga kesehatan

Selama
menanti datangnya hari pendakian, kamu harus menjaga kesehatan. Tujuannya agar nanti ketika hari pendakianmu tiba.
Kamu dalam kondisi tubuh yang sehat, dengan begitu kamu bisa melakukan kegiatan pendakian dengan aman dan nyaman.
Jangan
dipaksakan, jika kondisi tubuh kamu sedang tidak vit. Karena itu akan sangat
beresiko.
Banyak kejadian dimana pendaki gunung memaksakan dirinya untuk
mendaki, padahal kondisi tubuh mereka sedang tidak memungkinkan.
Alhasil hanya
akan menyusahkan teman satu rombongan, apalagi sampai terjadi hal yang fatal
maka tim SAR yang akan turun tangan.
Jaga
kondisi tubuh kamu dengan tidur yang teratus, makan makanan sehat, jangan lupa
olahraga yaaa?!?
3. Perlengkapan selama pendakian

Setelah menjaga
kesehatan dan latihan fisik. Langkah selanjutnya adalah persiapkan perlengkapan
yang akan kamu gunakan selama pendakian.
Perlengkapan
ini kamu sesuaikan dengan karakteristik gunung yang akan kamu naiki. Alat apa
saja yang dibutuhkan untuk membantu memudahkan pendakianmu itu.
Misalnya
saja gunung Raung, untuk sampai ke puncaknya memerlukan peralatan safety,
seperti: helm, tali webbing, tali carmantel, carabiner, dan lainnya. Karena jalur untuk mencapai gunung raung sangat berbahaya.
Nah, jika
kamu mendaki gunung yang tidak memerlukan peralatan khusus mungkin list ini
akan sedikit membantu.
4. Cari informasi terkait gunung yang akan dikunjungi

Mencari
informasi seputar gunung yang akan kamu naiki wajib hukumnya. Apalagi
gunung yang belum baru akan kamu naiki.
Informasi
ini bisa diperoleh dari internet, atau bertanya pada teman yang sudah pernah
kesana sebelumnya.
Dengan memiliki informasi yang banyak, tentu akan membantu kamu dalam membuat rencana pendakian yang matang.
Salah
sedikit informasi saja, dapat berakibat fatal. Beberapa informasi berikut penting sekali untuk kamu cari tahu:
- Jalur pendakian
- Transportasi untuk bisa sampai ke basecamp
- Mitos yang ada di gunung tersebut
- Adakah sumber air selama pendakian
- Biaya simaksi
Selain informasi diatas, transportasi
untuk bisa sampai ke basecamp jangan kamu lupakan begitu saja.
Kalau kamu menggunakan
kendaraan pribadi, mungkin gak terlalu jadi masalah. Tinggal pake maps, ngeengg
sampai deh.
Tapi kalo
kamu berencana menggunakan angkutan umum, ini akan membantu.
Dengan mencari
informasinya terlebih dahulu kamu bisa tau trayek angkutan umum mana saja yang
akan dinaiki dan berapa biaya yang harus dikeluarkan.
Mitos atau
fakta tentang gunung juga harus dicari tau, apalagi kalau gunung tersebut masih
kental dengan adat istiadatnya. Beberapa gunung yang sudah populer sangat mudah dicari informasinya terkait hal ini.
Contohnya seperti: gunung Slamet, Sumbing, Salak, Merbabu, Sindoro, dan yang lainnya. Kamu akan dengan mudahnya mendapatkan informasi mitos atau fakta yang ada di gunung tersebut.
Kamu juga
harus mencari tau, selama pendakian lewat jalur yang kawan lalui adakah sumber
air di jalur tersebut, supaya kamu bisa memperkirakan perbekalan air yang harus dibawa.
Biaya
simaksi atau registrasi juga penting, tujuannya agar kamu mampu memperkirakan berapa banyak uang yang harus disiapkan untuk mendaki gunung tersebut.
5. Tentukan leader untuk memimpin selama pendakian
Leader atau
pemimpin selama pendakian sangatlah diperlukan. Usahakan temanmu yang bertugas memimpin pendakian adalah mereka yang sudah
pernah ke gunung yang akan didaki minimal 3 kali.
Atau...
Seorang yang benar-benar paham
tentang gunung tersebut.
Carilah
seseorang yang sabar menghadapi kamu dan rombongan, serta memiliki ketenangan. Pemimpin ini
menjadi pemandu kamuselama pendakian.
Oya, jangan lupa untuk memberitahu si
pemimpin tentang penyakit yang kamu miliki. Katakan saja sejujurnya, kalau kamu memang punya penyakit asma, atau alergi dingin, atau yang lainnya.
Tujuannya adalah agar sang pemimpin mampu meminimalisir resiko terburuk yang akan menimpa rombongan yang di pimpinnya.
Supaya dia
mempersiapkan diri dan peralatan yang mendukung apabila penyakit kawan ini
kambuh
6. Cari Informasi Cuaca Terkini

Mengetahui
kondisi cuaca gunung yang akan kamu daki juga penting. Ketika kamu sudah mengetahui informasi terkait cuaca di gunung tersebut.
Maka, kamu akan memiliki gambaran yang jelas bagaimana situasi dan kondisi yang akan dihadapi nantinya.
Jika dirasa
cuaca sedang tidak baik, saran saya sih mending dibatalin saja daripada sesuatu
yang tidak diinginkan terjadi. Karena yang dipaksakan itu tidak baik. Percayalah...
Karena saya pernah mengalami pendakian terburuk sepanjang hidup. Kalau kamu mau baca, silahkan klik link berikut: Pendakian Terburuk di Gunung Gede
Cek juga
perkiraan cuaca 2 hari kedepan, dihitung dari hari kamu pergi mendaki yaa...
Zaman sekarang sudah banyak aplikasi yang mampu memberikan perkiraan cuaca, atau kamu bisa mengeceknya langsung dari situs BMKG.
7. Memilih mendaki sendiri atau rombongan?

Kamu lebih prefer mendaki bersama teman dalam kelompok besar?
atau..
Sendirian?
Kalau kamu lebih prefer mendaki sendiri, kamu bisa melewati bagian ini. Asalkan persiapan yang sebelumnya sudah kamu lakukan, yaudah kamu tinggal berangkat aja naik gunung.
Simpel. Gak ribet!
Tapi, akan menjadi berbeda ketika kamu lebih prefer mendaki beramai-ramai. Banyak hal yang harus dipertimbangkan.
Mulai dari: logistik, budget, peralatan, sampai masing-masing orang memiliki tugas apa selama pendakian. Semua itu harus dipertimbangkan dengan matang.
Jangan sampai, ketika sudah berada di gunung malah saling gontok-gontokan karena tidak sepakat dengan hasil keputusan.
Kalau udah begitu sih, mendaki gunung udah kayak di neraka. iya gak?
8. Persiapkan dana perjalanamu

Masalah
dana ini yang paling sering dikeluhkan oleh para anak sekolah, baik mahasiswa maupun siswa. Mereka suka
mendaki gunung, tapi biaya yang jadi kendala.
Apakah permasalahan ini kamu alami juga?
Kalau iya, lebih baik
kamu menabung dari jauh-jauh hari. Usahakan juga, biaya yang kamu bawa untuk
mendaki gunung sedikit dilebihkan. Barangkali ada kejadian tak terduga terjadi, kamu sudah siap.
Atau kamu juga bisa mengikuti cara menabung saya agar lebih mudah jalan-jalan.
Baca Juga: Tips Menabung untuk Jalan-jalan yang Mudah
Misalnya,
untuk mendaki gunung Slamet diperlukan biaya sebesar Rp 300.000. Nah, saran saya sih
mending dilebihin. Mungkin aja kan nanti ada biaya yang gak masuk diperhitungan awal kamu. Entah itu, ban motor bocor, alat sewa hilang, dan lainnya.
9. Bekali diri dengan ilmu yang memadai

Mendaki
gunung berarti pergi ke alam bebas, dan di alam bebas kita memerlukan ilmu yang
cukup agar tidak dilindas oleh alam.
Ayah saya pernah berpesan, “jangan melawan alam, bersahabatlah dengan alam. Karena kita gak
tau alam akan seperti apa” begitu katanya
Agar kamu bisa bersahabat dengan alam. Kamu membutuhkan pengetahuan terkait dengan ilmu: Survival, Zoologi, Botani, dan yang lainnya
Di survival
sendiri terbagi dari beberapa sub-bab, intinya itu survival adalah ilmu untuk
kita bertahan hidup di alam bebas dengan kondisi apapun. Kalau zoology tentang
hewan, botani tentang tumbuhan.
Selain ilmu
tersebut, kamu juga perlu mempelajari bagaimana cara mengatasi teman yang
sakit,
bagaimana mendirikan tenda, bagaimana mengatasi penyakit gunung, seperti: hipotermia, frosbite, atau AMS.
Bagi kawan
yang belum tau tentang hipotermia. Secara sederhana hipotermia bisa diartikan sebagai penyakit yang disebabkan
oleh kedinginan yang hebat dan dapat menyebabkan kematian.
10. Minta Izin dan Do’a Restu
![]() |
Ilustrasi mencium tangan orang tua sebelum pergi bertualang (web/nuonline) |
Jika kamu sudah menyiapkan semua yang saya sebutin diatas. Persiapan yang terakhir adalah minta izin orang tua.
Kalau pada akhirnya tidak diizinkan, lebih baik dibatalkan saja rencana pendakianmu.
Karena berdasarkan pengalaman teman saya. Dia tuh nekat naik bareng saya dan beberapa orang teman lainnya. Padahal dia gak
dapet izin sama orang tuanya. Dia cuman izin buat nginep di ruman temen aja.
Cuman gitu
doang izinnya, eh pas udah naik. Ketika kami sudah camping dan siap-siap buat summit attack dia ngeluh dadanya
kesakitan, kami semua segera menolongnya.
Ketika sedang menolongnya, kami juga sedikit menyalahkan perbuatannya yang gak izin sama
orang tua. Karena bisa jadi yang dialami lebih parah daripada hanya nyeri dada.
Alhasil
kita summit jam 7 pagi.
Masih mau anggap remeh kegiatan mendaki gunung?
Kalau saya sih no ya.. Masih beruntung saya bisa hidup sampai sekarang, dan sedikit berbagi cerita sama kamu. Kalau waktu di gunung Gede saya tidak selamat, wah gak tau lagi nasib orang dirumah kayak gimana.
Persiapkan segala sesuatunya dengan baik yak?!? jangan sampai kamu ngerasain juga apa yang saya rasakan waktu di gunung Gede.
Udah dulu ceritanya yaa … Masih banyak cerita lainnya dari Insanus Mlaku yang gak kalah seru dan menarik. Yuk eksplore bareng.
See you!
0 Komentar
Bagaimana petualangannya?