Purbalingga
salah satu kota yang menjadi saksi hidup saya, banyak suka duka saya lewati di
kota ini. Selain menyimpan nilai history bagi saya, Purbalingga punya segudang
tempat wisata, mulai dari alami hingga buatan. Purbalingga juga dikenal
dengan negeri seribu curug (air terjun), memang julukan yang cocok diberikan
untuk kota satu ini
Ada banyak
sekali curug yang bisa kawan kunjungi di purbalingga, mulai yang sudah
terkelola dengan baik hingga masih sangat alami bisa kawan jumpai. Kali ini
saya akan memberikan daftar curug yang ada di kota Perwira ini, agar kawan bisa
dengan mudah menyambanginya
Curug sumba
terletak di desa Kemojing kec. Karang reja kab. Purbalingga. curug sumba ini
menawarkan pemandangan alam sekitar yang indah serta kejernihan air yang
mantap, membuat curug ini populer di kalangan traveler. Sebenarnya purbalingga ini memiliki segudang potensi
untuk memajukan daerahnya lewat pariwisatanya
Namun,
kurangnya kesadaran masyarakat akan peluang ini membuat destinasi yang bagus
kurang ter-expose. Alhamdulilah sekarang pemerintah dan masyarakat mulai sadar
akan peluang tersebut, untuk memasuki curug sumba ini dikenakan biaya sebesar
Rp 5000 -, parkir sebesar Rp 2000 -,
Selanjutnya
ada curug duwur (bumisari), curug ini memiliki kembaran di kabupaten pemalang
yaitu Curug Dhuwur. Hanya beda penamaan dan lokasi saja, akan tetapi memiliki
keindahan alam yang sama
Curug duwur
(Bumisari) ini terletak di desa Pagutan kec. Bojongsari kab. Purbalingga. Warga
desa Bumisari menamai curug ini dengan Curug Duwur, sedangkan tetangganya yaitu
desa Binangun menamainya dengan Curug Tempuran. Bisa dibilang curug ini belum
terkelola dengan baik.
Biaya untuk
masuk ke curug ini hanya parkir saja, itupun belum pasti, kadang ada yang jaga
kadang tidak ada, suka-suka mereka lah. Untuk menuju ke curugnya, jalanannya
masih alami yang biasa dilalui warga untuk ke sungai, belum di cor atau
diperbagus. Tidak seperti curug sumba yang sudah terkelola dengan cukup baik
Selanjutnya
adalah curug nini/mini, ada dua versi penamaan tentang curug ini yaitu Curug
nini dan Curug Mini, penamaan kedua saya rasa masuk akal karena tinggi curug
yang sedang. Kalau curug nini entah apa yang melatari penamaan itu, “Nini”
dalam bahasa jawa artinya nenek. Mungkin ada cerita tersendiri mengenai hal
tersebut, mari kita sebut curug mini saja ya kawan
Curug Mini
ini terletak di desa Cipaku Kec. Mrebet Kab. Purbalingga, terakhir kali saya
kesana curug ini masih belum terkelola dengan baik, akses jalan yang cukup
susah menjadi tantangan tersendiri, dulu biaya masuk ke curug ini hanyalah
biaya parkir sebesar Rp 2000 -, biasanya yang menjaga parkir dari warga
setempat, itung-itung membantu perekonomian warga sekitar
Curug
ciputut terletak di desa Talagening Kec. Bobotsari Kab. Purbalingga. Dulu akses
ke curug ini sangatlah extream, karena kawan harus menuruni tangga besi tua
yang sudah berkarat serta berlubang di beberapa titiknya, membuatnya jantung
kawan akan dag dig dug ser.
Selain
menuruni tangga ada satu alternatif lagi yaitu menuruni jalur pipa besar
penghubung desa, sama kondisinya juga sudah berkarat, terlebih lagi jika turun
hujan membuat besi tersebut sangat licin,, semoga saja sekarang sudah diberikan
jalur yang aman.
Dulu belum
ada biaya sama sekali untuk mengunjungi curug ini, kendaraan diparkirkan di
tempat cuci warga, dengan resiko yang cukup besar, karena tidak ada yang jaga.
Untungnya warga desa masih peduli satu sama lain, jadi belum ada kasus
kehilangan. Sekarang saya dengan untuk masuk ke curug ini kawan harus
mengeluarkan biaya sebesar Rp 5000 -,
Curug aul
ini terletak di desa Tanalum Kec. Rembang Kab. Purbalingga. Curug ini sudah
terkelola dengan baik, curug ini menjadi unggulan di desa wisata Tanalum.
Terakhir kali saya ke curug aul akses jalannya sedang diperbaiki, semoga saja
sekarang sudah rampung. Biaya yang kawan keluarkan untuk ke curug ini ialah Rp
5000 -, dan biaya parkir sebesar Rp 2000 -, jadi total Rp 7000 -,
Selain
curugnya yang menawan, ada beberapa spot foto yang menarik di curug ini. Disana
tersedia balkon berbentuk LOVE dengan view curug aul itu sendiri. Satu lagi
balkon biasa yang topangkan pada pohon (konsep rumah pohon mungkin) dengan view
hamparan hutan kecamatan rembang. Menurut teman saya, di hutan yang berdekatan
dengan curug aul ini masih didapati kijang liar
Curug ini
terletak di desa Tlahab Lor Kec. Karang Reja Kab. Purbalingga. Curug ini
memiliki tinggi kurang lebih 75 meter, akses jalannya sudah bagus yaitu melalui
jalan tembus antara lapangan desa tlahab lor menuju desa siwarak. Setelah kawan
sampai di desa terakhir perjalanan menuju curug dilanjutkan dengan berjalan
kaki sejauh satu kilometer atau sekitar 15 menit, dengan medan yang tidak
terlalu sulit
Sama
seperti curug yang ada di kabupaten Purbalingga, untuk bisa menikmati curug
silintang ini kawan harus mengeluarkan biaya sebesar Rp 5000 -, curug ini
memiliki bentuk layaknya angka 4 menambah keunikan tersendiri dari curug ini.
Oya, selama perjalanan kawan tidak akan merasa bosan, karena udaranya yang
sejuk serta pemandangannya yang indah
Curug
nagasari ini masih satu wilayah dengan curug aul, karena berada di kawasan desa
wisata tanalum. Curug ini memiliki keunikan tersendiri yang mampu memikat para
pegunjung, akses untuk menuju curug nagasari juga bisa dibilang sudah mudah.
Nama
Nagasari ini diambil dari pohon nagasari yang terletak disebelah curug, namun
sekarang kondisinya sudah ditebang. Konon katanya pohon ini menjadi salah satu
sarang monyet da nada banyak harimau yang berkeliaran disekitar pohon ini
Masih
dikawasan desa wisata tanalum, selanjutnya ada curug gogor. Curug ini berbeda
dengan kedua rekannya curug nagasari dan curug aul. Biasanya para pengunjung
yang datang ke curug gogor untuk melakukan kegiatan rapelling atau canyoning karena
kondisi curug ini yang dinilai masih aman untuk melakukan kegiatan tersebut.
Selain
pengunjung membawa peralatan sendiri, disini juga tersedia paket seharga Rp
100.000 -, fasilitas yang akan kawan dapatkan ialah, Tiket masuk, Dokumentasi, Peralatan, Guide, dan Makan siang. Untuk
jamuan makan siangnya adalah menu khas desa seperti sayur pakis, sambal terasi,
sayur lodeh, daun lompong, oseng daun papaya, dan lalapan dari daun keji
9. Curug Cingongah
Selanjutnya
ada Curug Cingongah curug ini beralamatkan di Desa Cipaku Kec. Mrebet Kab.
Purbalingga. Curug ini masih tergolong sepi, jadi bagi kawan yang akan
berkunjung ke curug satu ini diharapkan untuk slalu berhati-hati. Karena, susah
sekali meminta pertolongan jika terjadi suatu hal yang tidak diinginkan, be safety !
Di
sekitaran curug ini kawan akan menikmati indahnya tebing, rimbunnya pohon
disertai suara hewan yang saling bersautan. Trek yang akan kawan lalui sebelum
sampai ke curug,, bisa dikatakan masih ramah oleh pengunjung biasa (mereka yang
kurang passiong di dunia petualang)
Curug
Rindik beralamat di desa Purbasari Kec. Karangjambu Kab. Purbalingga. Curug ini
memiliki keunikan tersendiri, bentuk curug ini bisa dibilang beda dari yang
lain. Curug Rindik memiliki bentuk menyerupai anak tangga atau bahasa jawanya “undak-undakan” sebelum kawan sampai ke
curug ini kawan akan melewati kebun dan sawah warga, tidak memakan waktu yang
lama kok untuk sampai ke curug ini sekitar 30 menit dari tempat parkir
Selain 10 curug yang sudah saya sebutkan, masih ada banyak curug lainnya di Purbalingga. Jadi, mau pergi ke curug yang mana?
Udah dulu ceritanya yaa … Masih banyak cerita lainnya dari Insanus Mlaku yang gak kalah seru dan menarik. Yuk eksplore bareng.
See you!
0 Komentar
Bagaimana petualangannya?