Alat kopi aeropress

Berkat Aeropress Kopi, Andika Pratama jadi wakil Indonesia untuk World Championship di Kanada!

Karakteristik para pecinta kopi kini makin bervariatif, sehingga para barista harus memahami karakteristik biji kopi yang disajikan.

Dengan begitu, keselarasan akan tercipta, antara penikmat kopi dengan biji kopi. Hal ini tentunya tergantung dari kualitas barista yang menyajikan sajian nikmat tersebut.

Diantara banyaknya alat seduh yang beredar di pasaran, salah satu alat seduh yang cukup mendapatkan tempat di hati para pecinta kopi adalah Aeropress

Kebanyakan dari pecinta kopi merasakan cita rasa kopi yang jauh lebih keluar jika diseduh menggunakan alat aeropress

Beberapa kali saya juga sempat mencoba untuk melakukan komparasi hasil seduh menggunakan aeropress dan V60.

Dengan menggunakan biji kopi yang sama, grind size yang sama. Bagi lidah saya terdapat perbedaan yang cukup menonjol. 

Hasil seduhan menggunakan alat V60 rasanya lebih light dan citarasa yang tertera dalam kemasan cuma numpang lewat. 

Sedangkan, hasil seduhan menggunakan alat aeropress rasanya lebih bold, dan citarasa yang tertera dalam kemasan terasa nikmat. Meskipun ada aftertaste yang kurang nyaman.

Jika kalian bermaksud untuk membeli alat kopi pertama, kalian tidak salah memilih laman web. Temukan segala hal tentang aeropress kopi yang akan menghiasi bar kamu nantinya. 

Sekilas Tentang Aeropress Kopi

Alan adler sang penemu aeropress
Alan Adler sang penemu aeropress, source foto aeropress.com

Aeropress kopi adalah alat seduh manual yang sangat bergantung pada tekanan/press untuk melakukan proses ekstraksinya terhadap kopi. Aeropres kopi diciptakan oleh direktur perusahaan Aerobie yang bergerak dalam bidang industri mainan olahraga bernama Alan Adler. 

Cikal bakal lahirnya aeropres berangkat dari keresahan Alan terhadap Chemex.

Bagi Alan, menyeduh menggunakan Chemex membutuhkan waktu yang cukup lama. Hal ini dikarenakan Alan harus menunggu tetes demi tetes hingga prosesnya selesai. 

Setelah melakukan eksperimen yang panjang, Alan mengklaim bahwasanya Aeropress mampu menghasilkan kopi sekuat espresso. 

Disisi lain Alan juga mengatakan acidity yang dihasilkan dari aeropress ini lebih menonjol ketimbang pour over.

Alat ini diperkenalkan pertama kali oleh Alan ke publik pada tahun 2005. Aeropress ini terdiri dari 2 bagian. Bagian utama dan bagian pelengkap. 

Pada bagian utama terdiri dari: body/tabung/chamber dan bagian penekan/plunger. Sedangkan bagian pelengkap alat ini terdiri dari: aeropress filter cap, seal, paper filter, stirrer, funnel, dll.

Kelebihan Aeropress

foto aeropress
Seperangkat alat seduh

Alat seduh ini memiliki beberapa kelebihan yang membuat kita tidak akan bosan menggunakan alat seduh ini. Berikut kelebihan dari Aeropress:

1. Siap sedia menemani kemanapun kamu pergi

Aeropress memiliki desain yang compact sehingga mudah dibawa-bawa kemanapun kita pergi. Dalam paket pembeliannya juga kita akan mendapatkan sebuah tas kecil sebagai wadah dari aeropress ini. 

Dalam paket pembelian ini kita akan mendapatkan satu paket filter, adukan, dan sebuah hand grinder kecil. Kita hanya perlu memasak air hingga suhu yang kita inginkan, kemudian kita bisa menikmati kopi hasil seduhan dengan aeropress ini dimanapun dan kapanpun.

2. Memiliki desain yang unik nan futuristik

Aeropress memiliki desain yang cukup unik dan terbilang futuristik. Disisi lain, alat ini terbuat dari bahan plastik yang membuat kita tidak perlu khawatir akan daya tahan dari alat ini.

3. Perawatan yang mudah dilakukan

Aeropress sangat mudah dibersihkan. Yang paling penting dari sebuah alat kopi adalah proses menjaganya, termasuk membersihkannya sehingga variabel ini harus diperhatikan setiap kita membeli alat seduh.

4. Memungkinkan untuk bereksperimen

Aeropress bisa dikatakan sebagai alat yang versatile. Kelebihan ini memungkinkan kamu untuk bereksperiman dengan alat seduh ini. Perbedaan suhu, dan lama waktu penekanan akan mempengaruhi citara kopi secara signifikan.

Kekurangan Aeropress

proses penekanan aeropress
Proses penekanan aeropress

Tak lengkap rasanya jika hanya menyajikan kelebihan dari alat seduh ini. Berikut merupakan kelemahan dari Aeropress yang bisa jadi pertimbanganmu sebelum membelinya :

1. Bagian aeropress mudah hilang

Aeropress memiliki bagian pelengkap yang bisa dibilang cukup kecil ukurannya. Hal ini membuat kamu harus lebih berhati-hati dalam menggunakan dan menyimpannya agar part-part kecil tersebut tidak hilang.

2. Proses penyeduhan membutuhkan tenaga yang cukup

Aeropress sangat bergantung pada tekanan untuk menghasil secangkir kopi yang nikmat. Proses penekanan yang terjadi pada alat ini membutuhkan tenaga yang lumayan besar. 

Jadi, kalau kamu itu orangnya mageran. Kayaknya harus dipikirin lagi deh, daripada nanti alat ini dijangkiti laba-laba saking lamanya gak disentuh.

2 Teknik Aeropres untuk Menyeduh

perbandingan teknik seduh aeropress
Ilustrasi perbandingan teknik seduh aeropress

Pada dasarnya terdapat dua teknik untuk menyeduh menggunakan alat aeropress ini. Teknik klasik dan teknik inverted (terbalik). 

Teknik klasik merupakan teknik yang diperkenalkan oleh sang penemu alat ini. Sedangkan teknik inverted diperkenalkan oleh Lukasz Jura (merupakan pemenang dari perlombaan aeropress pada tahun 2009).

Menyeduh kopi menggunakan alat ini bisa dikategorikan cukup mudah, kita hanya perlu melakukan 6 langkah saja, yaitu:

1. Panaskan air

Air panas merupakan elemen yang penting setiap kali kita akan menyeduh secangkir kopi. Oleh karenanya kita harus menyiapkan air panas agar bisa menyeduh menggunakan aeropress.

2. Grind biji kopi kesukaan kamu

Sembari kita menunggu air panas yang sedang didihkan, untuk mengefisiensikan waktu. Kita bisa sembari grind biji kopi dengan ukuran grindsize medium fine.

3. Persiapkan aeropress

Setelah 2 elemen tadi sudah disiapkan, langkah selanjutnya kita bisa menyiapkan alat aeropress yang akan kit gunakan. Caranya adalah masukan kertas filter ke dalam filter cap dan bilas dengan air panas. Hal tersebut bertujuan untuk menghilangkan bau dari kertas filter. Berikutnya, kita bisa memasangkan perangkat aeropress menjadi satu.

Jika kalian menggunakan teknik klasik, gabungkan chamber dengan filter cap dan letakan diatas server.

Jika kalian menggunakan teknik inverted, gabungkan chamber dengan plunger.

4. Proses ekstraksi kopi

Jika semuanya telah siap, kita bisa langsung melakukan penyeduhan. Caranya adalah masukan biji kopi yang telah digiling kedalam aeropres, kemudian kucurkan air sebanyak 200-220 ml (kapasitas maksimal aeropress sebanyak 220ml).

5. Tekan/press

Jika dirasa proses ekstraksi sudah cukup, kemudian kita bisa melakukan langkah penekanan/press. Berat tidaknya proses ini tergantung dari grindsize yang kita pakai. Semakin halus grindsize semakin berat pula proses penekanan ini.

6. Kopi siap disajikan

Langkah terakhir adalah langkah yang paling nikmat. Setelah sedemikian proses yang telah kita lalui. Akhirnya kita bisa menikmati kopi hasil seduhan menggunakan alat aeropress.

Resep Aerorpress Kopi Ala Barista

resep aeropress kopi ala barista

1. Lukasz Jura, Polandia (Juara WAC 2009)

  • Balikkan Aeropress (upside down).
  • Basahi filter sepenuhnya hingga merata.
  • Siapkan 19,5 – 20 gram biji kopi, giling sedikit lebih kasar dari (ukuran) paper filter
  • Masukkan kopi yang sudah digiling, tuangkan 200 ml air yang dipanaskan dengan suhu 75°C.
  • Aduk 4 kali.
  • Stop, pasang filter, kencangkan penutupnya lalu balikkan kembali setelah 10 detik.
  • Biarkan kopi “terendam” sekitar selama 15 detik.
  • Press

2. Marie Hagemeister, Denmark (Juara WAC 2010)

  • Panaskan air terlebih dahulu, pastikan suhunya benar-benar 80°C ketika menuangkannya ke atas kopi.
  • Giling 20 gram biji kopi, dengan sedikit lebih halus dari paper filter.
  • Balikkan (upside down) Aeropress dan basahi paper filter dengan air panas.
  • Masukkan kopi yang sudah digiling, tuangkan air bersuhu 80°C ke atasnya, tuang sampai hampir penuh (sekitar 250+ ml).
  • Aduk sekitar 10-12 detik.
  • Panaskan cangkir, tekan Aeropress secara perlahan, stop sebelum sisa-sisa terakhir.
  • Sajikan

3. Jeff Verellen, Belgia (Juara WAC 2011)

  • Masukkkan paper filter ke dalam filter holder, basahi dengan air panas untuk menghilangkan bau kertas filter.
  • Kencangkan ke Aeropress yang sudah dipanaskan terlebih dahulu.
  • Giling 17 gram kopi (Jeff waktu itu menggunakan kopi Kenya) dengan level kasar, atau sedikit lebih kasar dari paper filter.
  • Panaskan 270 ml air dalam suhu 80°C.
  • Splash (percikkan) sedikit air ke atas filter dan segera tuangkan bubuk kopi segar yang baru digiling ke atasnya agar bagian bawah filter mengembang.
  • Basahi kopi sepenuhnya dengan metode dripping ala pour-over sampai 40 gram.
  • Biarkan blooming selama 30 detik.
  • Tuangkan sisa airnya secara perlahan dan basahi lagi kopi secara merata.
  • Biarkan Aeropress menetes atau dripping selama sekitar 1 menit.
  • Tuangkan sekitar 2/4 sisa air, lalu press secara perlahan.
  • Stop sebelum kopi di dalam Aeropress benar-benar tersisa habis (atau ketika sudah tersisa 50 ml).

Jadi gimana, tetep mau beli aeropres kopi?

alat aeropress kopi
Beli Aeropress Kopi dan Dapatkan Extra Cashback!

Kataku sih meding kamu cepetan beli deh. Soalnya kamu bakalan dapetin experience yang berbeda ketika menyeduh.

Citarasa kopi yang cukup unik juga bisa kamu rasakan setelah selesai menyeduhnya. Entah dengan teknik klasik atau inverted. Ada sedikit perbedaan dari kedua teknik tersebut. 

Berdasarkan pengalamanku ya...

Kalau teknik klasik, beberapa kali aku coba hasilnya cenderung watery. Jadi saya kurang suka. Nah, kalau pakai teknik inverted, hasilnya sesuai dengan karakter saya. Tegas, Jelas, dan Tebal. Mending sekarang kamu beli, terus cobain sendiri deh.

Kamu bisa beli aeropress kopi disini dan dapatkan extra cashback!

See you!