![]() |
Sumber ilustrasi the campsite |
Kalau kamu tersesat dan gak bisa bikin tempat tinggal sementara.. Kira-kira kita bakal ketemu lagi gak ya?
Seorang pegiat alam bebas haruslah memahami resiko dari kegiatan yang ditekuninya, salah satu resiko yang mungkin saja terjadi adalah tersesat di alam bebas itu sendiri. Segala persiapan harus direncakanan dengan matang untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan tersebut. Maka dari itu, seorang pegiat alam bebas haruslah menguasai konsep dasar bertahan hidup di alam bebas atau survival.
Salah satu hal yang tak kalah penting adalah memikirkan
tempat tinggal sementara yang akan digunakan apabila terjadi kondisi darurat.
Bivak merupakan tempat perlindungan sementara yang paling umum digunakan para
pegiat alam bebas atau survivor. Sejatinya bivak ini sudah tersedia di alam,
tinggal bagaimana seorang survivor mampu mengaplikasikan ilmu yang ia miliki
dan jeli membaca situasi.
Apa itu Bivak ?
![]() |
Bivak yang terbuat dari ranting kayu |
Bivak diambil dari bahasa perancis Bivouac yang memiliki arti tempat berlindung sementara (darurat) di alam
bebas dari aneka gangguan cuaca, binatang buas, dan angin. Pada intinya bivak
merupakan tempat berlindung sementara yang digunakan untuk melindungi diri kita
dari segala mara bahaya yang mengintai ketika berada di alam bebas.
Sejatinya, alam telah menyediakan bivak ini secara alamiah.
Namun, disaat-saat tertentu kita harus kreatif memanfaatkan barang yang kita
bawa untuk dijadikan tempat berlindung sementara. Karena, tidak menutup
kemungkinan keadaan bahaya menghampiri kita disaat kita tak memiliki persiapan
apapun.
Pada dasarnya bivak ini terbagi kedalam 3 jenis : bivak alam,
bivak semi buatan, bivak buatan. Jika dilihat secara kasat mata, perbedaan yang
paling mendasar dari ketiga jenis bivak ini terletak pada bahan yang digunakan
dalam pembuatannya. Bivak alam sudah pasti terbuat dari bahan-bahan yang telah
disediakan oleh alam, seperti : ranting, daun, bebatuan, gua, dan yang lainnya.
Sedangkan, bivak semi buatan merupakan gabungan dari bahan
alam dan bahan buatan manusia yang dirangkai menjadi sebuah tempat tinggal. Biasanya
bivak jenis ini terbuat dari perpaduan : jas hujan ponco yang difungsikan
sebagai atap, dan ranting atau akar pohon yang digunakan sebagai tali
pengikatnya.
Jenis bivak yang terakhir ini, segala material dan
konstruksinya terbuat dari bahan buatan manusia. Secara umum bivak ini terdiri
dari bahan-bahan : flysheet, jas
hujan ponco, tali rafia/paracord, tongkat besi ringan, trekking pole, pasak, dan yang lainnya. Bivak buatan bisa dibangun
jika memang sang survivor (sebutan bagi seorang petualang) telah memiliki
persiapan yang baik atau memang sengaja ingin membuat bivak.
Hal-hal yang harus diperhatikan ketika mendirikan Bivak
Ilustrasi bivak rangka kerucut, source survivalkit.com |
Ketika kita ditimpa musibah dalam artian kondisi darurat di
alam bebas. Hal pertama yang harus kita pikirkan adalah melindungi diri dari
berbagai macam serangan. Entah itu serangan hewan buas, serangan tanaman liar,
atau bahkan suku pedalaman. Maka dari itu kita harus mendirikan tempat
berlindung segera mungkin. Agar mendirikan bivak jauh lebih efektif dan
efesien, kami telah merangkum beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum
mendirikan bivak.
1. Pemilihan Lokasi
Pemilihan lokasi mendirikan bivak sangat berpengaruh pada
keselamatan kita. Karena lokasi ini nantinya yang akan kita jadikan sebagai
tempat untuk melindungi diri selama keadaan darurat belum bisa kita atasi.
Agar tempat perlindungan kita jauh lebih efektif dalam
menjaga keselamatan kita. Maka hindarilah pendirian bivak di rute hewan lewat. Jika
kita tetep bersikekeh untuk mendirikan bivak di rute hewan lewat, maka hal yang
buruk mungkin saja bisa terjadi. Entah nanti kita akan diterkam oleh predator
hewan tersebut, atau kita yang diserang, atau malah bivak kita yang diluluh
lantahkan.
Selain harus menghindari rute hewan hutan, kita juga harus
menjaga jarak dari aliran air. Kita tidak tahu akan ada kejutan apa yang
diberikan oleh alam kepada kita. Maka untuk
meminimalisir terjangan banjir yang
mungkin saja bisa terjadi kapanpun, kita juga menghindari pertemuan langsung
dengan predator yang kehausan dan sedang mencari air.
2. Bahan-bahan yang digunakan
Bahan-bahan yang akan kita gunakan untuk membuat bivak akan
menentukan sebarapa kuat dan kokohnya bivak yang akan kita gunakan untuk
berlindung. Jika kita sembarang dalam memanfaatkan bahan yang tersedia di alam
atau yang kita persiapkan, niscaya kita akan bera dalam bahaya. Meskipun bivak
ini diperuntukan untuk tempat tinggal sementara kita.
Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan kita akan berlindung
dalam bivak dalam jangka waktu yang cukup lama. Tergantung dari kondisi darurat
yang tengah kita hadapi. Pilihlah bahan yang memiliki ketahanan yang cukup
tangguh. Seperti pemilihan batang kayu yang masih kokoh sebagai rangka dari
bivak yang akan kita tempati nantinya.
Pemilihan daun atau kulit kayu juga harus diperhitungkan jika
kita akan menggunakannya sebagai atap. Kadangkala alam jauh dari apa yang bisa
kita prediksi, jika hasil prediksi kita tidak akan turun hujan. Belum tentu
berguna jika kita sudah berada di tengah alam bebas.
3. Rangka dari bivak
Ilustrasi bivak rangka A, source akasakaoutdoor.co.id |
Selain jenis bivak yang telah saya sebutkan tadi, bivak juga
terdiri dari beragam rangka. Rangka-rangka yang ada ini memiliki keuntungan dan
kerugiannya tersendiri. Rangka bivak yang paling umum digunakan adalah bivak rangka
A dan juga bivak dengan rangka kerucut. Bivak dengan rangka kerucut ini
terinspirasi dari tempat tinggal suku indian.
Bivak dengan rangka A memiliki berbagai macam inovasi yang
dilakukan oleh para survivor. Inovasi yang diberikan tidak melepas identitasnya
sebagai bivak rangka A. Secara proses pembuatan, bivak rangka A ini tergolong
bivak yang mudah untuk dibuat. Kita hanya perlu mencari satu batang sebagi
penopang secara keseluruhan dinding yang akan kita bangun.
Tips Mendirikan bivak
Jika teman-teman masih kesulitan dan bingung bagaimana cara
mendirikan bivak, mungkin beberapa tips ini akan membantu.
- Dirikan bivak pada tempat yang terlindung dari paparan angin secara langsung. Hal ini bertujuan untuk memanjangkan umur dari bivak yang kita buat, sehingga bivak ini mampu bertahan hingga kita keluar dari kondisi darurat yang tengah dihadapi.
- Dirikan bivak pada tempat yang rata dan kering. Hal ini bertujuan untuk membangun rasanya nyaman dan aman kita selama tinggal di dalam bivak. Jika kita terpaksa membuat bivak ditempat yang kurang rata dan sedikit lembab, usahakan diberikan alas agar tubuh kita tidak bersentuhan langsung dengan tanah. Ketika malam, suhu yang naik dari tanah akan terasa sangat dingin.
- Dirikan bivak pada tempat yang jauh dari pohon yang lapuk. Hal ini bertujuan agar bivak yang kita buat tidak rusak tertimpa reruntuhan pohon.
- Dirikan bivak pada tempat yang dekat dengan sumber air. Hal ini bertujuan agar kita tidak terdehidrasi. Banyak yang bilang, manusia itu mampu bertahan hidup 3 hari bahkan lebih tanpa makanan. Tapi tidak dengan air.
- Buatlah parit-parit yang mengelilingi bivak kita. Hal ini bertujuan untuk mengalirkan air bekas hujan agar tidak masuk kedalam bivak yang mungkin akan mengganggu kenyamanan dan keamanan kita.
0 Komentar
Bagaimana petualangannya?