lukisan banda neira
Lukisan Banda Neira oleh Josias Cornelis Rappard

Kamu gak boleh mati dulu sebelum menginjakkan kaki di Banda Neira….

Beberapa hari belakangan, sosial media saya ramai dengan postingan Banda Neira. Semuanya, TikTok, Instagram, Twitter, semua!

Saya dibuat penasaran betul dengan Banda Neira. Sebenarnya, ada apa sih dengan Banda Neira?

Tempat yang berada nun jauh di Maluku sana memang tak bisa lepas dari sejarah Indonesia. Tapi, ya sudahlah, toh saya pernah mendapatkan pelajaran soal Banda Neira di sekolah dulu.

Tapi kenapa… selalu muncul di FYP Sosmed saya. Apakah ini semacam teguran, atau malah sebuah ilham?

Biasanya kan kalau kita gak mau dihantui rasa penasaran terus-terusan, pada akhirnya kita mulai memberanikan diri untuk menggali lebih dalam hal yang mengganjal itu kan? Iya gak?

Nah, itulah yang saya lakukan pada Banda Neira.

Semakin saya gali, semakin penasaran hati ini dibuatnya. Banyak metode yang saya gunakan untuk memuaskan hasrat saya pada Banda Neira.

Scrolling sosmed dan searching adalah metode yang paling ampuh hingga saat ini. Banyak pengetahuan dan fakta unik yang saya temukan selama proses pencarian kepuasan terhadap Banda Neira.

Tapi yang paling unik adalah ungkapan dari dalang penculikan Ir. Soekarno dan Moh. Hatta ke Rengasdengklok, siapa lagi kalau bukan Sutan Sjahrir.

Beliau pernah berkata: “Jangan mati sebelum ke Banda Neira”.

Apa yang kamu pikirkan setelah tau tentang ungkapan tersebut? Cuek? Terimakasih informasinya? Atau malah semakin penasaran?

Kalau saya.. Sudah jelas semakin penasaran. Apa sih yang spesial dari Banda Neira? Sampai-sampai tokoh kemerdekan dengan beraninya melarang kita untuk mati sebelum ke Banda Neira.

Relasi Sutan Sjahrir dan Banda Neira

relasi sutan sjahrir dan banda neira

Sutan sjahrir adalah salah satu tokoh penting dalam kemerdekaan bangsa Indonesia. Beliau salah satu tokoh dari generasi muda yang mendesak Soekarno untuk segera memproklamirkan kemerdekaan Indonesia.

Berita kekalahan Jepang pada sekutu menjadi pemicunya. Namun, Ir. Soekarno tidak terlalu berani mengambil sikap dan masih harus berkoordinasi serta menunggu perintah dari PPKI.

Oleh karena itulah peristiwa Rengasdengklok terjadi. 

Kamu tau kan tentang peristiwa penculikan itu? Jangan bilang kamu suka bolos pelajaran sejarah dan PPKN dulu!

Kegiatan politik yang dilakukan Sjahrir membuat pemerintah Belanda geram. Sebagai ketua PNI Baru yang mencetak kader-kader pergerakan, tentunya akan menjadi ancaman bagi Belanda di kemudian hari.

Oleh karena itu, Belanda menangkap dan mengasingkan pria kelahiran Padang Panjang tersebut ke Banda Neira (sebelumnya di Boven Digoel).

Kecintaan Sjahrir muda kepada Banda Neira bermula dari pengasingannya. Asal kamu tahu, rasa takjub Sutan Sjahrir diungkapkan kedalam bentuk tulisan.

Tak hanya itu, Sjahrir juga rutin menceritakan keindahan tempat pengasingannya tersebut kepada istrinya melalui sepucuk surat.

Beberapa ungkapan romantis Sjahrir, sebagai berikut:

Tiga jam lamanya kami berlayar cepat sekali karena angin cukup kencang. Kami berlayar di atas taman-taman laut, dan melihat matahari terbit sangat indanya. Kemudian kami Kembali lagi ke pantai dan sehari-harian bermain-main dan juga bersantap siang di situ.

Lautnya biru, bening, dan tenang. Saat cuaca baik, permukaan laut rata laksana cermin.

Bahkan saking terkesimanya Sutan Sjahrir dengan keindahan Banda Neira memunculkan ungkapan “Jangan dulu mati sebelum ke Banda Neira”.

Sebuah ungkapan yang semakin memotivasi saya untuk mencoba menguak keindahan apa lagi yang masih tersimpan rapat di Banda Neira.

Untungnya, kemajuan teknologi jaman sekarang memudahkan saya untuk menyelami setiap misteri Banda Neira dan menyulamnya kembali dalam memori.

Meskipun belum pernah berkunjung secara langsung. Tapi saat ini, mulai detik ini, saya telah jatuh cinta pada Banda Neira.

Saya berharap agar suatu hari nanti bisa menyaksikan keindahanya secara langsung.

Situasi yang tengah saya hadapi ini persis kayak mau nonton film yang di adaptasi dari novel yang sudah pernah kita baca. Banyak ekspektasi yang harus bisa dipuaskan secara realita.

Akankah saya bisa terpuaskan kelak? Menurut kamu gimana?

Lokasi Banda Neira

Provinsi Maluku adalah provinsi yang terdiri atas gugusan pulau dan perairan laut. Jumlah pulau di Provinsi maluku diperkirakan berjumlah 1.027 buah.

Oleh karena itu, tak heran jika provinsi Maluku dijuluki sebagai Provinsi Seribu Pulau. Salah satu pulau yang berada dalam gugusan pulau tersebut adalah Kepulauan Banda.

Kepulauan Banda berada di sebelah tenggara kota Ambon. Jika kita lihat dalam peta, kepulauan Banda hanya berupa titik-titik kecil yang berada di hamparan laut Banda.

Laut Banda membentang di antara rangkaian pulau-pulau di Maluku dan Sulawesi. Pulau Seram, Buru, Sulawesi, Wetar, Leti, merupakan pulau-pulau yang mengelilingi laut Banda.

Tak hanya pulau, beberapa kepualauan seperti: Kepulauan Babar, Tanimbar, Kai, Watubela, dan Gorong juga turut serta mengelilingi laut Banda.

Kepulauan Banda terdiri atas beberapa pulau, seperti: Pulau Lontar, Banda, Gunungapi, Ai, Run, Pisang, Hatta, dan pulau Karaba.

Bahkan terdapat pulau karang yang tak berpenghuni, seperti: Suanggi, Naujalaka, dan Batukapal.

Nah, kalau secara administratif ibu kota kepualauan Banda adalah kecamatan Naira. Sebagai pusat pemerintahan, beberapa fasilitas penunjuang tentunya tersedia dalam pulau Banda.

Berbagai Gedung perkantoran dan beberapa fasilitas lain tersedia dengan apik, seperti: kantor kecamatan, kantor pos, kantor telepon, kantor PLN, pertokoan, pasar, dan tempat penginapan (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Kebudayaan Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional Subdit. Lingkungan Budaya Jakarta, 1999/2000).

For Your Information, jumlah penduduk kepulauan banda akhir tahun 2014 sebanyak 21.895 jiwa, terdiri atas laki-laki sejumlah 10.619 jiwa dan perempuan 11.276 jiwa. Sebagaian besar penduduk bermata pencaharian sebagai nelayan dan petani pala.

Fakta-fakta Banda Neira

Pulau keraka di Banda
Photo by: @bandaneiratour

Decak kagum saya tak ada henti-hentinya. Suatu hari nanti sangat lama bagi saya, rasanya saya ingin pergi ke Banda Neira sekarang juga. Bahkan detik ini.

Fakta-fakta unik tak ada habisnya saya temukan. Saya rasa, kamu perlu tahu beberapa fakta yang saya temukan. Mungkin aja setelah tahu, kamu jadi gak sabaran mau pergi ke Banda Neira seperti saya.

Atau mungkin….

Kita bisa berangkat bareng ke Banda Neira? Setuju?

Perihal berangkat ke Banda Neira bisa kita diskusiin nanti lah ya.. Yang paling penting sekarang saya mau kasih tau kamu beberapa fakta unik berikut!

Diperebutkan bangsa barat

perjanjian traktat breda
Perjanjian Traktat Breda

Kamu masih inget gak sama pelajaran sejarah dulu? Tepatnya di BAB penjajahan.

Bangsa Barat pergi berlayar ke timur pasti punya alasan kan.. Gak mungkin gak ada misi yang dibebanin ke kapten kapalnya.

Pasti ada! Iya engggak?

Nah, mungkin yang paling kita ingat itu 3G atau gold, glory, gospel.

Cikal bakal misi 3G bermula dari jatuhnya Konstantinopel yang berdampak pada harga rempah-rempah membumbung tinggi di Eropa.

Rempah-rempah bagi bangsa Eropa adalah kebutuhan primer. Karena tanpanya bangsa eropa tidak bisa menghangatkan badan, apalagi mengawetkan makanan.

Sehingga untuk memenuhi kebutuhan tersebut, maka bangsa Eropa melakukan pelayaran ke dunia Timur, hingga suatu ketika mereka tiba di Kepulauan Banda.

April 1609, Armada VOC tiba di Banda Neira yang dipimpin oleh Pieter Willemszoon.

Setibanya mereka di pulau Banda, langsung saja melancarkan akal bulusnya agar warga mau menjual hasil rempah-rempahnya kepada Belanda. Hanya kepada belanda.

Kepopuleran Banda semakin merebak akibat komoditas pala dan fuli (bunga pala) yang hanya bisa tumbuh subur di Banda.

Perebutan kekuasan pun tidak bisa dihindari. Banda Neira diperebutkan oleh tiga bangsa penjajah, yaitu: Belanda, Portugis, dan Inggris.

Kamu pasti bakal kaget kalau tahu pulau Run (Bagian dari Banda) sampai di tukar sama Niew Amsterdam (sekarang Manhattan).

Gila yak! Saking pentingnya buah pala bagi bangsa barat, Belanda sampai rela tukar pulau.

Cuman biar bisa memonopoli perdagangn rempah-rempah. Diluar nurul banget gak sih?

Saksi bisu kebengisan J.P. Coen

J.P Coen yang bengis

Pulau Banda sebagai satu-satunya daerah penghasil Pala pada jaman dulu membuat siapa saja ingin menguasainya. Termasuk VOC (Belanda).

Salah satu perintah direktur VOC di Amsterdam kepada Laksamana Pieterszoon Verhoeven adalah untuk menguasai pulau-pulau penghasil rempah-rempah apapun caranya.

Sekilas, bisa dengan mudah kita bayangkan apa yang akan terjadi setelahnya bukan?

Verhoeven bersama armadanya yang diangkut dengan 13 kapal ekspedisi tiba di Banda pada tanggal 8 April 1608.

Betapa kaget dan tak senangnya Verhoeven ketika tahu masyarakat Banda telah berdagang dengan Inggris dan enggan berunding dengannya.

Kemudian, Verhoeven mengajak sekitar 300 prajurit untuk membangun benteng Nassau, di bekas benteng yang pernah di bangun Portugis.

Para orangkaya Banda (golongan orang yang mengatur masyarakat Banda) mau berunding dengan Verhoeven, dengan syarat ada jaminan sandera.

Verhoeven setuju, dengan membawa rombongan ia datang ke tempat pertemuan. Akan tetapi, Verhoeven dibuat kebingungan.

Sebab, tak ada satupun orangkaya Banda yang terlihat. Sehingga Verhoeven memerintahkan prajuritnya untuk memeriksa sekitar.

Ternyata, para orangkaya bersembunyi dibalik hutan karena ketakutan melihat pasukan Verhoeven bersenjata lengkap.

Apakah kamu sepemikiran dengan saya? Kok agak penakut ya..

Namun kewaspadaan itu perlu, siapa yang menyangka bahwa kondisi tersebut merupakan strategi para orangkaya untuk menjebak dan membinasakan Verhoeven.

Sialnya, kejadian tersebut disaksikan oleh J.P Coen yang menjadi juru tulis Verhoeven.

Misi Balas Dendam J.P Coen

Misi memonopoli rempah-rempah ternyata tak padam. Perintah direktur VOC dibebankan kepada J.P Coen setelah pengangkatannya menjadi Gubernur Jenderal menggangtikan Verhoeven.

Pada tahun 1961, J.P Coen memimpin sendiri pasukannya untuk menguasai Banda. Bersama pasukan sejumlah 1.600 orang Belanda, 300 narapidana Jawa, 100 samurai Jepang, serta sejumlah budah belian, Coen melancarkan serangan.

Hasilnya, pulau Lontor menjadi pulau pertama yang berhasil dikuasai. Serangan Coen dan pasukannya tak berhenti disitu.

Pada suatu malam, aksi pembantaian Coen dan pasukannya makin gila-gilaan. Hasilnya, 14.000 penduduk asli banda dibantai dan hanya menyisakan 480 orang.

Para orangkaya diburu, ditangkap, dan kemudian dibunuh. Yang paling mengerikan adalah ketika 8 orangkaya paling berpengaruh dimasukan kedalam kurungan bambu yang diikuti algojo Jepang.

Kemudian, para algojo Jepang memotong tubuh 8 orangkaya tersebut menjadi 4 bagian, dan menancapkan potongan badan ke ujung bambu untuk dipertontonkan.

Setelahnya, para algojo Jepang yang berjumlah 6 orang itu memenggal kepala 36 orangkaya lainnya. Peristiwa keji tersebut terjadi pada tanggal 8 Mei 1621.

Kini, lokasi dari peristiwa tersebut telah dibangun sebuah prasasti untuk mengenang ke-44 orangkaya yang berjuang mempertahankan Banda.

foto parigi rante
Photo by: @akbar_bebeto

Prasasti tersebut beranama Parigi Rante. Parigi yang berarti “Sumur”, sedangkan Rante memiliki arti “Rantai”.

Kini Parigi Rante menjadi destinasi wisata sejarah di Banda. Namun, lingkungan sekitar tempat prasasti ini memiliki aura yang sangat berbeda. 

Bahkan, seorang blogger bernama Amanda merasakan horrornya kawasan ParigiRante, karena lokasinya yang bersebelahan dengan Benteng Nassau.

Potensi wisata dan keabadian

banda neira dalam uang Rp 1000

Selain menyimpan nilai sejarah, Banda Neira juga menyimpan jutaan keindahan yang siap untuk kita temukan.

Ketika kita berkunjung ke Banda Neira, kita bisa menikmati ragam destinasi wisata, yaitu: Wisata Bahari, Wisata Sejarah, Wisata Kepualauan Banda, dan masih banyak yang lainnya.

Keindahan pulau Banda sempat diabadikan dalam mata uang Indonesia pecahan Rp. 1.000. Bahkan juga diakui sebagai warisan budaya oleh UNESCO.

Ternyata, pulau Banda ini menyimpan segudang keindahan dan nilai sejarah yang menunggu untuk kita kunjungi. Pantes aja sering seliweran di FYP sosmed saya.

Kayaknya ceritanya sampai sini dulu yaa.. Saya udah gak kuat lagi. Gak kuat untuk menahan lebih lama Hasrat ini untuk pergi ke Banda. Kalau kamu gimana?

See you!